Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 13:32:55【Sehat】924 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(1466)
Artikel Terkait
- KKP ungkap upaya atasi Cs
- Makanan olahan sebabkan 121 orang keracunan di Buryatia
- Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman
- Prabowo: Indonesia
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung

Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG

Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi

HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia

Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia

SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi

BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi